Kacang buncis kalengan merupakan salah satu produk makanan yang populer, sayuran kalengan ini biasanya dapat disimpan di suhu ruangan selama 1-2 tahun, lalu tahukah anda bagaimana cara menyimpannya di suhu ruangan dalam jangka waktu yang lama tanpa mengalami kerusakan? Pertama-tama, untuk mencapai standar sterilitas komersial produk kaleng, oleh karena itu proses sterilisasi buncis kalengan merupakan bagian penting dalam proses produksinya, tujuannya untuk menjamin keamanan pangan dalam kaleng dan memperpanjang umur simpan. umur simpan. Proses sterilisasi makanan buncis kalengan secara umum adalah sebagai berikut:
1. Pra-perawatan: Sebelum memulai proses sterilisasi, kaleng harus melalui serangkaian langkah pra-perawatan, meliputi penyiapan bahan, penyaringan, pembersihan, perendaman, pengupasan, pengukusan, serta bumbu dan pengisian. Langkah-langkah ini memastikan kebersihan pra-pemrosesan makanan dan memastikan cita rasa kaleng.
2. Penyegelan: Bahan-bahan yang sudah diproses dikemas ke dalam kaleng dengan jumlah kaldu atau air yang sesuai. Kemudian tutup kaleng untuk memastikan lingkungan kedap udara untuk mencegah kontaminasi bakteri.
3. Sterilisasi: Masukkan kaleng yang tertutup rapat ke dalam retort untuk sterilisasi suhu tinggi. Suhu dan waktu sterilisasi spesifik akan bervariasi sesuai dengan kebutuhan produksi dan berat kaleng yang berbeda. Secara umum, suhu sterilisasi akan mencapai sekitar 121℃ dan disimpan dalam jangka waktu tertentu untuk memastikan bahwa bakteri di dalam kaleng benar-benar mati dan mencapai persyaratan sterilitas komersial.
4. Penyimpanan: Setelah sterilisasi selesai, keluarkan kaleng dari peralatan sterilisasi, simpan dalam kondisi yang sesuai untuk menjaga kualitas dan memperpanjang umur simpan.
Perlu diperhatikan bahwa proses sterilisasi buncis kalengan dapat bervariasi tergantung pada proses produksi dan produsen tertentu. Oleh karena itu, standar dan peraturan keamanan pangan yang relevan harus dipatuhi selama proses produksi untuk memastikan kualitas dan keamanan produk.
Selain itu, bagi konsumen, dalam membeli makanan kaleng, sebaiknya memperhatikan pemeriksaan penyegelan kaleng dan informasi pada label, seperti tanggal produksi dan umur simpan, untuk memastikan bahwa mereka membeli produk yang aman dan berkualitas. Sementara itu, mereka juga harus memperhatikan untuk memeriksa apakah makanan kaleng tersebut memiliki kelainan seperti pembengkakan dan deformasi sebelum dikonsumsi.
Waktu posting: 28 Maret 2024