Salah satu alasan mengapa banyak netizen mengkritikmakanan kalenganApakah mereka menganggap makanan kaleng "sama sekali tidak segar" dan "jelas tidak bergizi". Benarkah demikian?
"Setelah diproses dengan suhu tinggi, makanan kaleng memang memiliki nilai gizi yang lebih rendah dibandingkan bahan segar, tetapi bukan berarti tidak ada nilai gizi sama sekali. Nutrisi seperti protein, lemak, mineral, serat pangan, dan nutrisi lainnya tidak akan berubah secara signifikan akibat proses sterilisasi. Kerugian utama dari proses pengolahan makanan kaleng adalah vitamin, seperti vitamin C, vitamin B, asam folat, dan sebagainya," ujar Zhong Kai.
Menurut statistik, orang Amerika mengonsumsi 90 kilogram makanan kaleng setiap tahun, 50 kilogram di Eropa, 23 kilogram di Jepang, dan hanya 1 kilogram di Tiongkok. "Faktanya, makanan kaleng merupakan industri yang memiliki karakteristik tradisional dan berorientasi ekspor di Tiongkok. Industri ini memiliki awal yang baik, fondasi yang baik, dan kecepatan perkembangan yang cepat di pasar industri makanan nasional." Zhong Kai mengatakan bahwa untuk waktu yang lama, beberapa prasangka orang Tiongkok terhadapmakanan kalenganTelah mempengaruhi perkembangannya di Tiongkok, tetapi makanan kaleng yang "menjijikkan" sangat populer di pasar internasional dan diekspor ke Amerika Serikat, Rusia, Jerman, negara-negara maju seperti Jepang.
Waktu posting: 07-Mar-2022

